Menurutmu kau siapa?
Memandangku rendah bak kotoran dijalanan
Mengomentari segala tentangku
Menghakimi segala kelakuanku
Kau kaya? Berpendidikan tinggi?
Punya baju dan tes bermerk
Yang mencerminkan kegiatan sosialitamu
Menghabisi segala tabunganmu
Kau mungkin punya segalanya
Tapi apakah kau bahagia?
Aku tidak menghakimi mu
Tapu kau yang tampak mewah itu bagaikan kepalsuan dimataku
Dimata didunia aku bukan siapa-siapa
Terkadang ku iri dan ingin menjadi sepertimu
Tapi dengan segala kepura-puraan itu
Sebaiknya ku berpikir ulang
Maaf tapi inilah aku
Bahagia hanya karena berhasil membeli sebuah Samsung keluaran lama
Menangis karena Drama korea yang ku nonton tiap hari
Berhalusinasi terjebak dalam angan-angan Novelku
Nikmati saja dunia Palsumu
Dan akan ku nikmati dunia khayalku
Kau memanggilku Kampungan
Jadi apa?
Dunia FujiKumi
Rabu, 05 Agustus 2020
Jumat, 31 Juli 2020
Puisi : Rasaku
Rasaku by : Fujimoto Kumiko
Rasa ini ada
Tertanam dalam
relungnya hati
Berakar kuat bak
pohon berumur ratusan tahun
Menghasilkan
benih-benih rindu
Yang selalu
tumbuh menguatkan rasa
Rasa ini ada
Mengisi relung
jiwaku
Menghangatkan
hatiku dikala sepi
Menguatkan raga
dikala ragu menghampiri
Menjadi jawaban
akan segala keraguan itu
Rasa ini masih
ada disini
Menemani hariku
Menjaga hatiku
Menguatkan
keberadaan sosokmu
Dalam setiap
ingatku
Kamis, 30 Juli 2020
Puisi : Menyakiti Diri
Menyakiti Diri By : Fujimoto Kumiko
Lihat disana!
Orang-orang bercanda dan tertawa
Dikelilingi lampu-lampu yang bersinar
Atau gemerlapnya bintang
Lihat disini!
Ku baring meratapi bosan
Hanya aku dan sebuah lampu penerangan
Ditemani kesendirian
Ingin kucoba tuk bangkit
Pergi dari kesakitan diri
Yang aku buat tuk menutupi diri
Yang aku nikmati sendiri
Tapi itu hanya dalam bentuk kataku
Tak kurealisasikan
Aku hanya masih terbaring meratapi
Menyalahkan diri diam ditempat
Rabu, 29 Juli 2020
FF : Memujamu 1 (Suga-Iu)
Fanfic Suga-Iu
MEMUJAMU 1
Lee ji eun terus memperhatikan deretan sunbae-nim yang keluar dari lorong jurusannya. Satu persatu dia perhatikan dengan teliti khususnya laki-laki, tapi sejak tadi orang yang dia cari tidak muncul juga.
"Mungkin hari ini Min sunbae tidak masuk kelas lagi," pikir Ji eun.
Matanya yang agak sipit itu tiba-tiba membulat ketika dia melihat orang yang selama ini dia cari.
"AH itu diaaa," senangnya.
Dari jarak yang agak jauh Ji Eun terus memperhatikan tiap detail Min sunbae yang telah jadi pujaan hatinya sejak setahun lalu itu. Dari cara berjalannya, tangannya yang masuk kedalam kantung, topi kupluk lucu yang sunbaenya gunakan dan beberapa hal tidak penting lainnya.
Yahhh... beginilah tingkah laku Bucin kelas bawah seorang Min Suga.
"Wah hari ini Min sunbae memakai kupluk, imutnyaaa...," pikir Ji Eun.
"Eh tapi kok muka Min sunbae lebam lagi yah. Perasaan beberapa hari yang lalu dia udah sembuh, apa dia berkelahi lagi?" Tanya Ji Eun kedirinya sendiri.
Ji Eun sangat sedih melihat muka sunbaenya yang memiliki beberapa lebam. Ingi rasanya dia mengobati dan mengusap pelan wajah sunbaenya itu.
"Ish lagi mikirin apa sih Ji eun. Ngak boleh mikir aneh-aneh tentang Min Sunbae,". Tegas Ji Eun kedirinya sendiri.
Pasalnya selama menjadi Bucin Min sunbae selama setahun terakhir dia sudah melihat hal-hal tragis yang menjadi penggemar Min Sunbae secara terang-terangan. Entah itu di maki lah, di beri tatapan dingin, dicuekin, dimarahi habis-habisan bahkan yang paling parahnya kena pukul, yah itu juga karena penggemarnya seorang cowo g** yang tiba-tiba main nyosor-nyosor Min sunbae.
Yah apalah daya, tidak segampang itu menjadi Fans seorang Min Suga. Banyak diantara mereka akhirnya menyerah dan memilih laki-laki yang lain lebih ramah dan baik menurut mereka. Tapi Ji Eun sendiri tidak bisa, baginya melihat Min sunbae tiap hari aja udah cukup baginya. Min Suga sudah seperti vitamin yang mengisi hari-hari indahnya. Tanpa Min sunbae hiduo seorang Lee Ji Eun tidaj bermakna.
AKH lebai.
Tapi apa mau dikata? Emang begitulang adanya, nasib seoranf bucin.
Min Suga akhirnya hilang di ujung lorong, menghilang dari jangkauan penglihatan Lee Ji Eun.
"Yessss... Hari ini cukup sampai disini aja. Energiku sudah terisi penuh oleh ketampanan Min sunbae sekarang, waktunya pulang Ji Eun-ah," kata Ji Eun kedirinya sendiri dengan semangat.
Kelas Ji Eun memang sudah selesai dari tadi sebelum makan siang tapi dia tidak bisa pulang karena belum melihat Min Suga selama beberapa hari terakhir. Ji Eun tentu saja sangat khawatir dan juga energinya tidak bisa terisi penuh kalau tidak melihat sosok sunbae yang dikaguminya itu, kalau sudah hampir habis dia tidak bisa menjalani harinya dengan normal.
Pernah suatu hari dia hampir kehabisan energi dan dia bahkan tidak bisa bangun tidur, tidak bersemangat kuliah, malas makan dan bahkan malas ngapa-ngapain. Hingga akhirnya dia melihat sosok Min Suga secara tidak sengaha di ruang dosen akhirnya dia semangat lagi.
Min suga sudah bagaikan vitamin bagi seorang Lee Ji Eun.
Puisi : Sebuah Bintang
Sebuah Bintang by : Fujimoto
Kumiko
Hanya ada satu
bintang
Letaknya tinggi
diangkasa sana
Dia bersinar,
dia cemerlang
Bangga akan
eksistensi diri
Bintang yang
jadi pujaan
Panutan akan
kesuksesan
Patokan tuk
sebuah kebanggaan
Kedengkian tuk
beberapa orang
Tanah memujanya,
rumput mengaguminya
Semut-semut
kecil menghiraukannya
Beberapa
berusaha tuk menjadi dia
Sebagian besar
tak berbuat apa-apa
Aku, terkadang
iri terkadang benci
Melihat dia jauh
di langit sana
Pernah ku
berpikir “ apakah dia tak kesepian?”
Aku? Kesepian
Puisi : Ku menanam sebuah biji
Ku menanam sebuah biji by : Fujimoto Kumiko
Aku menanam sebuah biji
Ku berharap dia kan tumbuh
Dia tak ku siram
Dia tak ku pupuk
Aku menanam sebuah biji, lagi
Tapi kali ini tak ku harap dia kan
tumbuh
Dia ku sirami
Dia ku pupuk
Yang kuharapkan tak ku perjuangkan
Yang tak ku harapkan, ku perjuangkan
Dengan segala caraku
Bunga seperti apa yang harapkan?
Buah seperti apa yang akan ku panen?
Selasa, 28 Juli 2020
Puisi : Depresiku
Depresiku by : Fujimoto Kumiko
Terkadang ku
merasa sendiri
Bingung
menerpaku
Terkadang
inginku berhenti
Menjalani hidup
yang berat ini
Tapi setelah itu
apa?
Akankah ada yang
berubah?
Akankah hidupku
membaik?
Akankah ku
bahagia?
Jawabannya?
Tentu saja tidak
Hidupku kan
lebih rusak dan berantakan
Pikiranku akan
lebih terbebani
Hatiku kan lebih
cemas lagi
Aku capek
Aku lelah
Aku bosan
Aku TIDAK
BAHAGIA
Harus apa?
Caraku tuk
bahagia
Cara ku
menjalani hidup dengan senyuman
Aku ingin hidup
seperti apa?
Langganan:
Postingan (Atom)