Jumat, 31 Juli 2020

Puisi : Rasaku


Rasaku                        by : Fujimoto Kumiko

Rasa ini ada
Tertanam dalam relungnya hati
Berakar kuat bak pohon berumur ratusan tahun
Menghasilkan benih-benih rindu
Yang selalu tumbuh menguatkan rasa

Rasa ini ada
Mengisi relung jiwaku
Menghangatkan hatiku dikala sepi
Menguatkan raga dikala ragu menghampiri
Menjadi jawaban akan segala keraguan itu

Rasa ini masih ada disini
Menemani hariku
Menjaga hatiku
Menguatkan keberadaan sosokmu
Dalam setiap ingatku

Kamis, 30 Juli 2020

Puisi : Menyakiti Diri


Menyakiti Diri                                     By : Fujimoto Kumiko

Lihat disana!
Orang-orang bercanda dan tertawa
Dikelilingi lampu-lampu yang bersinar
Atau gemerlapnya bintang

Lihat disini!
Ku baring meratapi bosan
Hanya aku dan sebuah lampu penerangan
Ditemani kesendirian

Ingin kucoba tuk bangkit
Pergi dari kesakitan diri
Yang aku buat tuk menutupi diri
Yang aku nikmati sendiri

Tapi itu hanya dalam bentuk kataku
Tak kurealisasikan
Aku hanya masih terbaring meratapi
Menyalahkan diri diam ditempat

Rabu, 29 Juli 2020

FF : Memujamu 1 (Suga-Iu)

Fanfic Suga-Iu 
MEMUJAMU 1



Lee ji eun terus memperhatikan deretan sunbae-nim yang keluar dari lorong jurusannya. Satu persatu dia perhatikan dengan teliti khususnya laki-laki, tapi sejak tadi orang yang dia cari tidak muncul juga. 

"Mungkin hari ini Min sunbae tidak masuk kelas lagi," pikir Ji eun. 

Matanya yang agak sipit itu tiba-tiba membulat ketika dia melihat orang yang selama ini dia cari. 

"AH itu diaaa," senangnya.

Dari jarak yang agak jauh Ji Eun terus memperhatikan tiap detail Min sunbae yang telah jadi pujaan hatinya sejak setahun lalu itu. Dari cara berjalannya, tangannya yang masuk kedalam kantung, topi kupluk lucu yang sunbaenya gunakan dan beberapa hal tidak penting lainnya. 

Yahhh... beginilah tingkah laku Bucin kelas bawah seorang Min Suga. 

"Wah hari ini Min sunbae memakai kupluk, imutnyaaa...," pikir Ji Eun. 

"Eh tapi kok muka Min sunbae lebam lagi yah. Perasaan beberapa hari yang lalu dia udah sembuh, apa dia berkelahi lagi?" Tanya Ji Eun kedirinya sendiri. 

Ji Eun sangat sedih melihat muka sunbaenya yang memiliki beberapa lebam. Ingi rasanya dia mengobati dan mengusap pelan wajah sunbaenya itu. 

"Ish lagi mikirin apa sih Ji eun. Ngak boleh mikir aneh-aneh tentang Min Sunbae,". Tegas Ji Eun kedirinya sendiri. 

Pasalnya selama menjadi Bucin Min sunbae selama setahun terakhir dia sudah melihat hal-hal tragis yang menjadi penggemar Min Sunbae secara terang-terangan. Entah itu di maki lah, di beri tatapan dingin, dicuekin, dimarahi habis-habisan bahkan yang paling parahnya kena pukul, yah itu juga karena penggemarnya seorang cowo g** yang tiba-tiba main nyosor-nyosor Min sunbae. 

Yah apalah daya, tidak segampang itu menjadi Fans seorang Min Suga. Banyak diantara mereka akhirnya menyerah dan memilih laki-laki yang lain lebih ramah dan baik menurut mereka. Tapi Ji Eun sendiri tidak bisa, baginya melihat Min sunbae tiap hari aja udah cukup baginya. Min Suga sudah seperti vitamin yang mengisi hari-hari indahnya. Tanpa Min sunbae hiduo seorang Lee Ji Eun tidaj bermakna. 

AKH lebai. 

Tapi apa mau dikata? Emang begitulang adanya, nasib seoranf bucin.

Min Suga akhirnya hilang di ujung lorong, menghilang dari jangkauan penglihatan Lee Ji Eun. 

"Yessss... Hari ini cukup sampai disini aja. Energiku sudah terisi penuh oleh ketampanan Min sunbae sekarang, waktunya pulang Ji Eun-ah," kata Ji Eun kedirinya sendiri dengan semangat. 

Kelas Ji Eun memang sudah selesai dari tadi sebelum makan siang tapi dia tidak bisa pulang karena belum melihat Min Suga selama beberapa hari terakhir. Ji Eun tentu saja sangat khawatir dan juga energinya tidak bisa terisi penuh kalau tidak melihat sosok sunbae yang dikaguminya itu, kalau sudah hampir habis dia tidak bisa menjalani harinya dengan normal. 

Pernah suatu hari dia hampir kehabisan energi dan dia bahkan tidak bisa bangun tidur, tidak bersemangat kuliah, malas makan dan bahkan malas ngapa-ngapain. Hingga akhirnya dia melihat sosok Min Suga secara tidak sengaha di ruang dosen akhirnya dia semangat lagi. 

Min suga sudah bagaikan vitamin bagi seorang Lee Ji Eun. 


Puisi : Sebuah Bintang


Sebuah Bintang                                   by : Fujimoto Kumiko

Hanya ada satu bintang
Letaknya tinggi diangkasa sana
Dia bersinar, dia cemerlang
Bangga akan eksistensi diri

Bintang yang jadi pujaan
Panutan akan kesuksesan
Patokan tuk sebuah kebanggaan
Kedengkian tuk beberapa orang

Tanah memujanya, rumput mengaguminya
Semut-semut kecil menghiraukannya
Beberapa berusaha tuk menjadi dia
Sebagian besar tak berbuat apa-apa

Aku, terkadang iri terkadang benci
Melihat dia jauh di langit sana
Pernah ku berpikir “ apakah dia tak kesepian?”
Aku? Kesepian

Puisi : Ku menanam sebuah biji


Ku menanam sebuah biji                     by : Fujimoto Kumiko

Aku menanam sebuah biji
Ku berharap dia kan tumbuh
Dia tak ku siram
Dia tak ku pupuk

Aku menanam sebuah biji, lagi
Tapi kali ini tak ku harap dia kan tumbuh
Dia ku sirami
Dia ku pupuk

Yang kuharapkan tak ku perjuangkan
Yang tak ku harapkan, ku perjuangkan
Dengan segala caraku

Bunga seperti apa yang harapkan?
Buah seperti apa yang akan ku panen?

Selasa, 28 Juli 2020

Puisi : Depresiku


Depresiku                    by : Fujimoto Kumiko

Terkadang ku merasa sendiri
Bingung menerpaku
Terkadang inginku berhenti
Menjalani hidup yang berat ini

Tapi setelah itu apa?
Akankah ada yang berubah?
Akankah hidupku membaik?
Akankah ku bahagia?

Jawabannya? Tentu saja tidak
Hidupku kan lebih rusak dan berantakan
Pikiranku akan lebih terbebani
Hatiku kan lebih cemas lagi

Aku capek
Aku lelah
Aku bosan
Aku TIDAK BAHAGIA

Harus apa?
Caraku tuk bahagia
Cara ku menjalani hidup dengan senyuman
Aku ingin hidup seperti apa?